Katakan padaku apa kesucian/kekudusan sejati itu?

Kesucian sejati terdiri dari menyangkal diri sendiri dari pagi hingga malam, menjadi korban yang hidup, terus-menerus mengesampingkan diri, dalam mengizinkan Tuhan bekerja di dalam dan bersamamu sesuka-Nya, menerima rahmat yang Dia kirimkan kepadamu dengan kerendahan hati yang dalam, menyadari dirimu sendiri cukup tidak layak, untuk hidup sesering mungkin di Hadirat Ilahi, untuk melakukan semua tindakanmu di bawah mata Tuhan, menginginkan Dia hanya menjadi saksi dari upayamu dan satu-satunya pahalamu. Ini adalah kesucian yang diinginkan dan dituntut oleh Yesus dari semua orang yang ingin menjadi satu-satunya dan untuk menjalani hidup-Nya. Sisanya adalah ilusi murni.

Beberapa jiwa memiliki Api Penyucian di Bumi dengan penderitaan, yang lain dengan cinta, karena cinta adalah kemartiran sejati. Jiwa yang benar-benar berusaha untuk mencintai Yesus menemukan bahwa meskipun dengan segala upaya, ia tidak mencintai-Nya sebanyak yang diinginkannya, dan bagi jiwa itu adalah suatu kemartiran abadi yang disebabkan oleh cinta yang tanpa penderitaan yang besar. Ini, seperti yang saya katakan, lebih seperti keadaan jiwa di Api Penyucian, yang terus-menerus melompat ke arah Dia yang adalah satu-satunya keinginannya, dan yang pada saat yang sama dilempar kembali karena penebusannya belum selesai.

Ref.  Bahan diambil dari THE MANUSCRIPT OF PURGATORY.