TENTANG MEMANFAATKAN WAKTU DENGAN BAIK!
Hanya di alam baka kamu akan menyadari, bagaimana kamu telah mempergunakan waktu selama hidupmu, dengan tahun-tahun, hari-hari, dan jam- jamnya, dan apa sebetulnya yang dapat kamu manfaatkan dari waktu itu.
Disitu pula kamu akan mengerti banyaknya kesempatan yang telah kau sia- siakan selama hidupmu untuk membuat segalanya menjadi baik, dan sekali kamu berada di dalam keabadian, semuanya sudah terlambat. Apa yang tidak mau dilakukan orang untuk memulai hidup baru, kalau saja mereka tahu apa keabadian itu!
Berikut ini beberapa kalimat untuk diingat: Selama-lamanya bukan berarti kekal, namun kekal adalah selama- lamanya. Ini adalah kebenaran dan nasihat yang serius. Memetik bunga mawar yang akan berkembang besok tidaklah dilakukan hari ini. Jangan biarkan waktu terbuang sia-sia, karena waktu terus berlalu. Kita membangun banyak rumah kokoh, namun kita hanya sebagai tamu di dalamnya. Namun untuk tempat di mana kita akan menetap selama-lamanya,kita tidak membangun apa-apa.
Tuhan memberimu waktu untuk meningkatkan jiwamu. Manusia berkelana di dalam kehidupan hanya satu kali, tidak pernah dua kali seperti yang saat ini diajarkan banyak orang. Ini salah! Allah hanya memberi kita satu waktu saja untuk hidup di sini! Tipuan setan yang membuatmu mengira bahwa kamu pernah ada di dunia ini sebelumnya atau kamu akan datang ke dunia ini lagi dalam tubuh yang lain. Ini adalah kebohongan!
Berapa banyak hal baik yang dapat dilakukan manusia terhadap waktunya? Harta benda apa saja yang dapat dimenangkan atau dihilangkan? Waktu sangatlah mahal dan singkat, sekali berlalu tidak akan kembali. Penggenapan kehendak Allah haruslah menjadi kunci bagi seluruh hidupmu! Mengapa manusia tenggelam dalam keterikatan waktu? Karena dia sedikit sekali merenungkan tentang keabadian. Carilah segala sesuatu untuk memenuhi kehendak Allah. Jangan kecewa jika kamu berbuat kesalahan hingga berkali-kali. Yang terpenting adalah selalu bangkit kembali dan segera mulai yang baru.
Berbuat salah adalah manusiawi, segera bangkit kembali adalah berkat, dan tetap tinggal dalam dosa adalah setani. Sadarilah dengan rendah hati bahwa kamu penuh dengan dosa, tetapi janganlah kamu kecewa jika kamu terjatuh hingga berkali-kali, karena Kristus wafat di salib bagi kita, agar kita dapat bangkit kembali! Sebagian besar kejatuhan kita disebabkan kelemahan kita, kedangkalan rohani, kurang waspada, namun jarang karena kedengkian. Karena itu jangan merasa terganggu oleh kesalahanmu, dan terlebih lagi oleh kesalahan orang lain.
Jangan menghakimi orang lain! Mereka yang berbuat seperti itu hingga berkali-kali adalah mereka yang mementingkan dirinya sendiri.
Perkataan manis menyembuhkan dan perkataan kasar membunuh, jadi jangan menghakimi orang lain. Jangan biarkan satu hari berlalu tanpa perkataan manis atau perbuatan baik! Kita harus ikut memanggul beban orang lain. Hanya dengan demikian hukum Kristus digenapi. Sayang tidak setiap orang mempunyai kemauan kuat untuk tidak menghakimi sesamanya menabur damai di mana terdapat konflik- dan hanya membicarakan kebaikan orang lain, bukan kesalahannya.
Berusahalah menolong orang lain hanya dengan cara seperti ini, namun jangan pernah melukainya, maka tidak akan ada perang lagi. Jika masalahnya demikian, isi api penyucian hanya separuh dari yang sekarang ada dan neraka akan menjadi kosong. Berbuatlah kebaikan bagi orang lain sepanjang kamu mempunyai waktu untuk itu. Suatu saat akan tiba ketika kamu tidak dapat berbuat apa-apa lagi dan hanya akan memanen apa yang telah kamu tanam .
Jangan menghakimi orang lain, hakimilah dirimu sendiri, itulah awal perdamaian dunia. hakimilah dirimu sendiri.
Itulah Seorang Kristiani yang baik memiliki tekad yang kuat dalam dirinya untuk memenuhi kehendak Allah. Dia bersikap baik dan lemah lembut pada saudaranya. Dia selalu berpaling kepada Allah dengan kerendahan hati dan kesederhanaan. Dia selalu bersikap toleran terhadap kesalahan orang lain dan kesalahannya sendiri. Kamu harus meningkatkan dirimu sendiri dari yang biasa menuju kesucian. Banyak orang ingin menjadi umat Kristiani yang baik, namun untuk berusaha ke arah kesucian, seolah-olah terlalu berat bagi mereka Gereja.Allah masih membutuhkan manusia yang sungguh suci, bukan sekedar orang saleh! Sikap merusak lebih banyak daripada sikap biasa, karena itu bagaimana sikap merusak ini dapat dikalahkan oleh sikap yang biasa.
Penting juga untuk bersikap patuh dalam hal-hal yang kecil, karena dapat menguatkan kerendahan hati dan menuntun pada hal-hal yang besar.
Dalam hal-hal yang kecil, dengan sendirinya memperlihatkan pada hal-hal besar. Pemenuhan yang tegas terhadap kewajiban kecil membutuhkan kekuatan yang tidak kurang dari tindakan-tindakan heroik. Melakukan hal-hal kecil dapat memperbanyak jumlah total perbuatan baik, dibandingkan dengan hanya melakukan satu perbuatan baik yang besar. Mereka yang patuh dan setia pada hal-hal kecil, juga patuh dan setia pada hal-hal besar. Mereka yang tidak patuh pada hal-hal kecil, juga tidak akan patuh pada hal-hal besar.