Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas".(Mat 5:25-26)
Saya tidak dapat menjelaskan kepadamu bagaimana kami tidak lagi melihat Bumi sepertimu.
Hal ini hanya dapat dipahami ketika jiwa telah meninggalkan tubuh, karena kemudian Bumi yang telah ditinggalkannya, meninggalkan tubuhnya,
Bumi tampak sebagai titik belaka dibandingkan dengan cakrawala keabadian yang luas dan tak berujung yang terbuka di hadapannya.
Pikirkanlah tentang hal ini! Allahmemberimu tugas khusus selama hidupmu di dunia! Dia mengharapkan penggenapan tugas ini darimu dan hanya darimu saja!
Hanya kamu yang dapat menyelesaikannya. Tidak ada orang lain yang dapat menggantikanmu!
Jika tugas ini tidak diselesaikan dengan tuntas, maka akan tetap terbengkalai untuk selamanya.
Kamu bertanggungjawab atas nasihat pada orang yang minta tolong padamu.
Karena itu banyaklah berdoa kepada Roh Kudus agar kamu dapat menasihati mereka dengan baik dan membawa mereka semakin mendekati Allah!
Semoga kasih dan kebaikan menguasai semua orang. Mintalah berkat Allah bagi setiap orang yang masuk atau keluar pintu rumahmu. Ini adalah tugasmu. Jangan sampai ada sesuatu pun yang mengecilkan hatimu. Bersama Allah kamu dapat mengalahkan segala kesulitan, karena untuk menyelamatkan jiwa-jiwa diperlukan banyak pengurbanan. Namun setiap orang juga memiliki tugas masing-masing yang diberikan Allah padanya!
Yaitu agar dia sedapat mungkin bekerja dengan jiwanya dan kemampuannya sendiri! Agar semua ini dapat selalu ditambah dan ditingkatkan untuk lebih menghomati Allah. Agar dia dapat memerbaiki jiwanya sendiri dan jiwa orang lain, dan agar dia selalu mau menolong sesamanya kepada kebahagiaan kekal. Dalam setiap karunia yang diberikan Allah padanya, terdapat suatu tugas, suatu kebutuhan, dan suatu tanggung- jawab.
Berterima kasihlah kepada Allah atas hal ini, atas tugas yang diberikan dan berusahalah agar kamu selalu memenuhinya. Kamu tidak tahu berapa lama lagi kamu dapat menyelesaikannya. Semoga setiap orang melaksanakan tugasnya dengan segenap kekuatannya. Kasih Allah menyentuh dirimu melalui setiap pikiran dan kehendak baik yang melalui jiwamu, dalam setiap keputusan yang menyenangkan keinginanmu untuk melakukan kebaikan, dalam setiap kebahagiaan murni yang menyegarkan kamu, dalam setiap dorongan kecil untuk mengasihi yang me- nyentuh hatimu, dalam setiap penderitaan yang menghampirimu, dalam setiap perkataan yang manis yang kau dengar, dalam setiap teladan perbuatan baik yang membuatmu ingin menirunya, dalam setiap pujian yang sepantasnya kamu terima, juga dalam setiap caci maki dalam penghinaan yang padamu, dalam setiap uji kesabaran yang kamu jalani, dalam setiap kehampaan kasih yang kau tanggung.
Karena itu kamu tidak boleh menjadi marah, karena kasih Allah selalu menyentuhmu dalam segala hal yang terjadi pada dirimu! diarahkan Semua ini harus kau pandang sebagai rahmat Allah yang lembut dan penuh kasih, yang dikirimkan padamu, yang harus kamu ketahui dan kamu gunakan, karena itu kamu harus berterima kasih. Segala sesuatu diberikan padamu untuk yang terbaik, jika kamu sungguh mengasihi Allah! Kamu harus menuliskan dan menyebarkan anjuran dan peringatan ini. Schingga banyak orang akan mendapatkan kebaikan dan akan berterimakasih kepada Allah selamanya!
Dan meskipun kamu hanya dapat menambah kesucian jiwa saja, maka usahamu itu sudah dianggap layak. Karena itu berusahalah selagi kamu dapat mengerjakannya.
Saat ini berilah lebih banyak perhatian dan kasih terhadap Ekaristi, yang sangat menderita akibat modernisasi dalam Gereja. Balaslah kasih Allah melalui Ekaristi, dengan kasihmu kepada Ekaristi!
Untuk itu kita berdoa:
Kasih Ekaristi-Mu, ya Yesus, ingin kubalas sebanyak mungkin yang ku bisa! Untuk itu aku berharap, jika mungkin, hadir dengan sepenuh hati dalam Misa Kudus setiap hari dan sesering mungkin, untuk menerima Engkau di dalam hatiku, sepanjang tugas-tugasku memungkinkanku untuk mengunjungi-Mu!
Sering aku berharap untuk beristirahat bersama-Mu, dalam pikiran, untuk menyapa-Mu dalam semua tabernakel di dunia, terutama di tempat yang paling mengabaikan-Mu!
Secara rohani aku ingin mengunjungi Engkau dalam setiap gereja agar Engkau sudi memberiku rahmat melalui kasih Ekaristi-Mu! Juga tempat di mana terjadi penghinaan terhadap altar-altar-Mu atau terhadap Sakramen-Mu Yang Maha Kudus!
Juga di mana Engkau ingin beristirahat, namun Engkau disingkirkan, seringkali dilakukan oleh imam-imam yang tidak mengizinkan hal ini!
Juga dalam kapel-kapel kecil dan gubuk-gubuk misioner yang kecil dan miskin, aku ingin mengunjungi-Mu di tempat itu, di mana cahaya yang terkecil masih bersinar!
Aku juga selalu ingin mohon kepada para malaikat suci agar mereka demi baktinya memerhatikan remah-remah kecil yang jatuh dari meja Ekaristi atau yang berada dalam korporal atau tabernakel. Amin.
Jadikanlah hal ini atau doa lainnya yang mirip, menjadi perbuatan nyata, maka kamu akan menerima rahmat yang berlimpah.
Seseorang yang belum siap menolong kesehatan jiwa sesamanya tidak layak untuk hidup! Dalam berbagai keadaan, setiap umat Katolik terpanggil untuk ini dan merupakan kewajiban imanmu. Iman mendorong melalui kekuatan batin dengan tujuan akhir menyebarkan kemuliaan Allah ke seluruh penjuru dunia, dan menjadi kewajiban umat beriman, kewajiban yang terhormat, untuk menyebarkannya. Ini adalah kewajiban demi kasih kepada Allah dan sesama! Jadi akan banyak jiwa diselamatkan jika umat Katolik ikut serta dalam karya misi dengan hati dan tangannya. Sebuah kewajiban pada kepatuhan!
Pergilah dan ajarilah segala bangsa! Sebuah kewajiban kemurahan hati demi kepercayaan pada iman yang benar. Siapapun yang diresapi oleh kebahagiaan tugas ini akan bersedia dengan sekuat tenaganya untuk menolong orang lain agar bahagia pula. Betapa berterima kasihnya jiwa-jiwa di surga padamu karena kamu telah membantu membawa rahmat melalui perkataan. tulisan, doa-doa dan kurban, terutama melalui teladan kasih, kebaikan, perkataan manis dan perbuatan baik! Dan semuanya ini berdasarkan pada rasa terimakasih kepada Allah! Penderitaan yang ditanggung dengan sabar bagi Allah menyelamatkan banyak jiwa!