Jangan biarkan tugas, kepedulian atau kekhawatiran hidup menyita begitu banyak waktumu, untuk mencegahmu menyatukan dirimu setiap saat dengan Yesus, dan dari mengetahui dan memenuhi kehendak-Nya yang kudus.
Jika kamu mengalami kesulitan, terimalah dengan kepasrahan karena diizinkan oleh Tuhan kita yang, dari kejahatan yang Dia izinkan, tahu cara menarik kebaikan terbesar. Berlututlah di depan Tabernakel dan di sana persembahkan kepada Yesus pencobaan jiwamu, yang terkadang hampir tak tertahankan.
Hatinya akan meringankan segalanya. Sebaliknya, jika kamu memiliki kegembiraan, terutama kebahagiaan yang sesekali dirasakan dalam pelayanan kepada Tuhan, terimalah dengan semangat kerendahan hati dan rasa syukur, dan ingat bahwa bumi/dunia bukanlah tempat peristirahatan melainkan tanah pengasingan, kerja keras, dan segala macam penderitaan. Terimalah semua hal dengan semangat yang tenang, jangan biarkan apa pun mengganggu tujuanmu. Satu-satunya kepuasanmu, seluruh istirahatmu harus ditemukan di dalam Yesus saja. Kamu harus bertindak hanya untuk Dia, kasih-Nya harus menopang keberanianmu dan kamu tidak akan pernah bisa berbuat cukup untuk begitu mencintai Tuhan.
Semakin kamu melepaskan dirimu dari hal-hal duniawi, semakin banyak Yesus akan menghujanimu dengan rahmat pilihan-Nya dan belaian Ilahi. Kamu akan sering merasa tidak peduli dengan hal-hal yang sebelumnya menarikmu. Tuhan dalam belas kasihan-Nya mengizinkan ini karena Dia mengasihimu dan secara bertahap ingin menyapihmu dari hal-hal materi.
Begitulah cara Tuhan bekerja dengan jiwa-jiwa yang Ia simpan seluruhnya untuk diri-Nya sendiri. Tuhan kita mengizinkan jiwa-jiwa seperti itu menjadi lelah dengan hal-hal yang bukan untuk kepentingan-Nya, dan mereka mengalami keengganan terhadap semua hal yang tidak sesuai dengan tujuan Tuhan. Tuhan mengizinkan ini untuk mengosongkan hati mereka dari segala sesuatu yang manusiawi, sehingga Dia dapat menempati mereka dan mengisi mereka dengan kasih karunia dan kasih-Nya.